MODUL PERKULIAHAN
|
|
Sistem Informasi Manajemen
|
|
Sistem
Pendukung Keputusan
|
|
Fakultas
|
Program Studi
|
Tatap Muka
|
Kode MK
|
Disusun Oleh
|
||
Ekonomi dan Bisnis
|
Akuntansi
|
11
|
84012
|
Tim Dosen SIM
|
Abstract
|
Kompetensi
|
Sistem
pendukung keputusan dan bisnis dan teknologi kecerdasan artifisial dalam
mendukung pengambilan keputusan.
|
Mahasiswa mampu mengidentifikasi
perubahan dan penggunaan pendukung keputusan dalam bisnis.
Mahasiswa mampu
mengidentifikasi peran dan alternative pelaporan siste informasi manajemen.
Mahasiswa mampu
menjelaskan system informasi yang mampu mendukung kebutuhan penggunanya.
Mahasiswa mampu
menjelaskan kecerdasan buatan dalam bisnis.
Mahasiswa mampu
memberikan contoh bagaimana system pakar dapat digunakan dalam pengambilan
keputusan.
|
Sistem
Pendukung Keputusan
1.
Decision
Support System
Sistem
pendukung keputusan adalah sistem komputer yang interaktif yang membantu
pembuatan keputusan dalam menggunakan dan memanfaatkan data dan model untuk
memecahkan masalah yang tidak terstruktur.
Pengertian
lain dari DSS adalah adalah suatu sistem
informasi yang berbasis komputer yang menyediakan dukungan
informasi interaktif bagi manajer dan praktisi
selama proses pengambilan keputusan SPK menggunakan model-model
keputusan, database khusus, pemikiran dan pandangan pembuat keputusan, dan
proses pemodelan berbasis komputer yang interaktif untuk mendukung pembuatan keputusan oleh manajer tertentu yang semiterstruktur dan tak
terstruktur.
Jenis-jenis DSS menurut tingkat kerumitan dan
tingkat dukungan pemecahan masalahnya adalah sebagai berikut:
·
Mengambil elemen-elemen
informasi.
·
Menganalisis seluruh file.
·
Menyiapkan laporan dari berbagai file.
·
Memperkirakan dari akibat
keputusan.
·
Mengusulkan keputusan.
·
Membuat keputusan.
Tahap
– tahap dalam proses pengambilan keputusan adalah :
a. Tahap Pemahaman (Inteligence Phace)
Tahap
ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika
serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji
dalam rangka mengidentifikasikan masalah.
b. Tahap Perancangan (Design Phace)
Tahap
ini merupakan proses pengembangan dan pencarian alternatif tindakan / solusi
yang dapat diambil. Tersebut merupakan representasi kejadian nyata yang
disederhanakan, sehingga diperlukan proses validasi dan vertifikasi untuk
mengetahui keakuratan model dalam meneliti masalah yang ada.
c. Tahap Pemilihan (Choice Phace)
Tahap
ini dilakukan pemilihan terhadap diantaraberbagai alternatif solusi yang
dimunculkan pada tahap perencanaan agar ditentukan/ dengan memperhatikan
kriteria–kriteria berdasarkan tujuan yang akan dicapai.
d. Tahap Impelementasi (Implementation Phace)
Tahap
ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat pada tahap
perancanagan serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada
tahap pemilihan.
Tujuan
dari system pendukung keputusan adalah:
ü
Memberikan
dukungan untuk pembuatan keputusan pada masalah yang semi/tidak terstruktur.
ü
Memberikan
dukungan pembuatan keputusan kepada manajer pada semua tingkat dengan membantu
integrasi antar tingkat.
ü
Meningkatkan
efektifitas manajer dalam pembuatan keputusan dan bukan peningkatan efisiennya.
Karakteristik
system pendukung keputusan antara lain :
a.
Mendukung
proses pengambilan keputusan, menitikberatkan pada management by perception
b.
Adanya
interface manusia / mesin dimana manusia (user) tetap memegang control proses
pengambilan keputusan
c.
Mendukung
pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi
terstruktur dan tak struktur
d.
Memiliki
kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan
e.
Memiliki
subsistem – subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat
berfungsi sebagai kesatuan item
f. Membutuhkan struktur data komprehensif
yang dapat melayani kebutuhan informasi seluruh tingkatan manajemen
Struktur
keputusan dalam proses pengambilan keputusan terdiri dari:
a. Keputusan
terstruktur
mencakup situasi dimana prosedur pengambilan keputusan
yang harus diikuti
dapat ditentukan sebelumnya.
b. Keputusan
tidak terstruktur
mencakup situasi
keputusan dimana prosedur yang harus diikuti tidak bisa ditentukan
sebelumnya.
c. Keputusan
semi terstruktur
sebagian prosedur
pengambilan keputusan dapat ditentukan namun tidak cukup
untuk memastikan keputusan.
Aktivitas
peemodelan yang terlibat dalam system pendukung keputusan adalah:
a.
Analisis Jika-Maka (What-if-analysis)
Analisa yang dititik
beratkan pada pengobservasian perubahan terhadap variabel-variabel tertentu berpengaruh
terhadap variable lain
b.
Analisis Sensitivitas (Sensitivity analysis)
Analisa
yang dititik beratkan pada pengobservasian
pengaruh naik turunnya satu variable terhadap variabel- variabel lain
c. Analisis
Pencarian Sasaran (Goal seeking Analysis)
Analisa
yang dititik beratkan pada perubahan
nilai-nilai beberapa variable hingga nilai variable yang diinginkan mencapai
nilai tertentu
d. Analisis
Optimisasi (Optimization analysis)
Analisa
yang dititik beratkan pada pencarian
nilai-nilai optimum dari setiap variable yang ada berdasarkan pada
kendala-kendala yang ada
2.
Management
Information System
Sistem
Informasi Manajemen/ Management Information System (MIS) adalah suatu
system informasi pendukung
keputusan manajemen. SIM menghasilkan produk informasi yang
menyediakan berbagai laporan,
display, dan respon
secara periodik, eksepsi,
atau berdasarkan permintaan
para pengambil keputusan untuk mencukupi kebutuhan informasi. Produk informasi
yang telah ditentukan dapat memuaskan kebutuhan informasi para pengambil
keputusan pada tingkat operasional dan taktis di organisasi yang dihadapi dalam
situasi keputusan yang lebih terstruktur.
Manajer
dan pengambil keputusan bisnis lainnya menggunakan SIM untuk memperoleh
informasi mengenai tempat kerja mereka.Informasi ini dapat berbentuk laporan
periodik, pengecualian, dan permintaan dan tanggapan langsung dari permintaan.
Sistem informasi manajemen terdiri dari beberapa
jenis pelaporan utama yakni:
·
Laporan
periodik terjadwal (periodic scheduled reports)
Bentuk tradisional
penyediaan informasi bagi manajer dengan menggunakan format yang telah
ditentukan dan menyediakan informasi secara rutin kepada manajer.
·
Laporan eksepsi
(Exception reports)
Bentuk laporan yang hanya dibuat jika terjadi kondisi
pengecualian, atau dapat diartikan sebagai laporan yang dibuat secara periodik
namun hanya berisi informasi mengenai kondisi pengecualian tersebut.
·
Laporan
atas permintaan dan tanggapan (demand reports and responses) Informasi tersedia
kapanpun manajer menginginkannya.
·
Push
Reporting (push reporting)
Laporan yang dihasilkan
dengan menempatkannya pada tempat kerja berjaringan/ menggunakan basis web.
3.
Online
Analytical Processing
Online Anaytical Processing (OLAP) adalah kemampuan darin system
informasi manajemen, system pendukung keputusan dan system Informasi eksekutif yang memungkinkan manajer
dan analis secara interaktif memeriksa
dan memanipulasi sejumlah
besar data yang dirinci dan
terkonsildasi melalui berbagai
perspektif. OLAP mencakup analisis hubungan yang rumit antara ribuan
atau bahkan jutaan data yang disimpan dalam data mart, gudang data, dan database multidimensi lainnya untuk menemukan
pola, tren, dan kondisi pengecualian. Sesi OLAP dilakukan secara online dan
langsung, dengan respons yang cepat ke permintaan manajer dan analis, sehingga
proses analisis atau pengambilan keputusan teidak terganggu.
Pemrosesan
analitis online melibatkan beberapa operasional analisis dasar, termasuk
konsolidasi, penggalian (drill-down), dan pengirisan dan pemotongan (slicing
and dicing).
·
Konsolidasi
(Consolidation)
Konsolidasi melibatkan
pengumpulan data.Hal ini dapat melibatkan pengumpulan sederhana atau
pengelompokan yang rumit dengan melibatkan data yang saling berhubungan.
Misalnya data kantor penjualan dapat dikumpulkan ke wilayah, dan wilayah ke
regional.
·
Penggalian
(Drill-down)
OLAP dapat bergerak ke arah kebalikan
dan secara otomatis. Misalnya, penjualan menurut produk individual atau staf
penjualan yang menghasilkan total penjualan regional dapat dengan mudah
diakses.
·
Pengirisan
dan pemotongan (Slicing and Dicing)
Pengirisan dan pemotongan
merujuk pada kemampuan untuk melihat database dari berbagai sudut pandang.Satu
irisan dari database penjualan dapat menunjukkan semua penjualan dari satu
jenis produk secara regional. Irisan yang lain dapat menunjukkan semua
penjualan menurut saluran penjualan dari setiap jenis produk. Pengirisan dan
pemotongan sering dilakukan sejalan dengan sumbu waktu untuk menganalisis tren
dan menemukan pola berbasis waktu pada data.
4.
Using
Decision Support System
Perusahaan
perlu menerapkan sistem penunjang keputusan dikarenakan alasan sebagai berikut:
·
Perusahaan beroperasi pada ekonomi yang tidak stabil.
·
Perusahaan dihadapkan pada kompetisi dalam dan luar negeri yang meningkat.
·
Perusahaan menghadapi peningkatan kesulitan dalam hal melacak jumlah
operasi-operasi bisnis.
·
Sistem komputer perusahaan tidak mendukung peningkatan tujuan perusahaan
dalam hal efisiensi, profitabilitas dan mencari jalan masuk di pasar yang
benar-benar menguntungkan.
Dampak dari
penggunaan sistem pengambilan keputusan:
·
Masalah-masalah semi struktur dapat dipecahkan.
·
Problem yang kompleks dapat diselesaikan.
·
Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.
·
Dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi, pengambilan
keputusan dengan DSS dinilai lebih cepat dan hasilnya lebih baik.
·
Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh
manajer yang kurang berpengalaman.
·
Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yang lebih
efektif.
·
Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi beberapa
manajer untuk berkomunikasi dengan lebih baik.
·
Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer.
5.
Executive
Information System
Executive
Information Systems/ Sistem Informasi
Eksekutifadalah sistem informasi yang menggabungkan berbagai
fitur system informasi manajemen dan system pendukung keputusan. Tujuan utama
dari system informasi eksekutif adalah untuk menyediakan akses informasi yang
mudah dan cepat kepada eksekutif tingkat atas mengenai faktor-faktor penentu
keberhasilan (critical success factors/ CSF) perusahaan, yaitu faktor-faktor
utama yang penting untuk mencapai tujuan strategis organisasi.
Dalam EIS, informasi ditampilkan dalam bentuk yang
disesuaikan dengan keinginan eksekutif yang menggunakannya. EIS mencakup
pembuatan laopran dengan tampilan grafis, laporan pengecualian dan analisis
tren. Kemampuan penting lainnya adalah kemampuan untuk menggali (drill down),
yang memungkinkan para eksekutif untuk segera menelusuri tampilan informasi
yang berhubungan dengan tingkat perincian yang lebih detil.
6.
Enterprise
Portal
Portal
informasi perusahaan(enterprise information portal) adalah interface berbasis
Web dan perpaduan MIS, DSS, EIS dan teknologi lainnya yang memberikan semua
pemakai internet dan pemakai ekstranet tertentu untuk mengakses berbagai
layanan dan aplikasi bisnis internal dan eksternal.
Manfaat
dari portal informasi perusahaan:
a.
Penyediaan
informasi yang lebih selektif dan spesifik bagi pemakai bisnis
b.
Penyediaan
akses yang mudah ke sumber daya situs web perusahaan
c.
Penyediaan
berita bisnis dan industri
d.
Penyediaan
akses yang lebih baik ke data perusahaan untuk pelanggan, pemasok, atau mitra
bisnis tertentu.
Portal
informasi perusahaan dapat juga membantu menghindari peselancaran yang
berlebihan oleh karyawan di perusahaan dan situs web internet dengan
caramempermudah pendapatan informasi dan layanan yang dibutuhkan, sehingga
dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja.
7.
Knowledge
Management System
Knowledge Management adalah usaha untuk meningkatkan pengetahuan
yang berguna dalam organisasi, diantaranya membiasakan budaya berkomunikasi
antar personil, memberikan kesempatan untuk belajar, dan menggalakan saling
berbagi pengetahuan.
Pengetahuan itu bisa dibagi menjadi dua:
a) Explicit
Knowledge
Pengetahuan yang tertulis, terarsip, tersebar (cetak
maupun elektronik) dan bisa sebagai bahan pembelajaran (reference) untuk orang
lain.
b) Tacit
Knowledge
Pengetahuan yang berbentuk know-how, pengalaman, skill,
pemahaman, maupun rules of thumb.
Ikujiro Nonaka dan Hirotaka Takeuchi pada tahun 1991 dan 1995,
membedakan antara tacit knowledge dan explicit knowledge, dan membagi model
konversi knowledge menjadi sebagai berikut:
a. Tacit knowledge ke Explicit knowledge; disebut proses Externalization.
b. Tacit knowledge ke Tacit knowledge; disebut proses
Socialization.
c. Explicit knowledge ke Explicit knowledge; disebut proses
Combination.
d. Explicit knowledge ke Tacit knowledge; disebut proses
Interlization.
Klasifikasi
pengetahuan yang umum digunakan adalah:
·
Core knowledge
Merupakan knowledge yang
dibutuhkan untuk melaksanakan bisnis perusahaan.Pada dasarnya tidak
menghasilkan suatu yang membedakan perusahaan dengan kompetitor.
·
Advanced knowledge
Merupakan knowledge yang membuat suatu perusahaan mungkin untuk
bersaing (competitively viable), dimana knowledge ini memungkinkan perusahaan
untuk menghasilkan sesuatu yang membedakan dengan kompetitor.
·
Innovative knowledge
Merupakan knowledge yang memungkinkan
perusahaan untuk memimpin
industrinya dan yang membedakan dengan
competitor. Innovative knowledge memungkinkan perusahaan untuk merubah aturan
bisnis.
Fungsi
knowledge manangement adalah:
a)
Identifikasi aset kunci dari knowledge yang ada di perusahaan.
b)
Merefleksikan apa yang organisasi tahu.
c)
Saling berbagi (sharing) segala knowledge kepada siapapun yang
membutuhkan.
d)
Menerapkan penggunaan knowledge untuk meningkatkan kinerja
organisasi.
O’Brien, James.A. (2005). Introduction to Information System.12th
Edition.McGraw-Hill. Singapore
Whiteley, David. (2000). E-Commerce: Strategy, Technologies and
Applications. International Edition.McGraw-Hill. Singapore
Glover, Steven M., Liddle, Stephen W., Prowitt, Douglas F. (2003).
E-Business: Principles and Strategies for Accountants. 2nd
Edition.Prentice Hall. New Jersey
O’Brien Intoduction to Information System 15 ed, Mc Graw Hill,
2010
Abdul kadir, pengenalan teknologi Informasi, penerbit andi,
Yogyakarta, 2003
Gordon B. Davis,
introduction to computer, Mc Graw Hill
Jogiyanto H.M,
Pengenalan Komputer, Andi offset, 2005
Pengantar
teknologi informasi politeknik Telkom bandung 2009
Aplikasi
computer, suharno prawirosumarto, mitra wacana media, 2009
Williams
Sawyer, “Using Information Technology”, 6th edition, McGraw-Hill
Computers:
InformationTechnology in Perspective, 11e, Larry Long and Nancy Long
Wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar