Minggu, 14 Desember 2014

sistem pengambilan keputusan





MODUL PERKULIAHAN



Sistem Informasi Manajemen



Sistem Pendukung Keputusan












Fakultas
Program Studi
Tatap Muka
Kode MK
Disusun Oleh


Ekonomi dan Bisnis
Akuntansi
11
84012
Tim Dosen SIM



Abstract
Kompetensi


Sistem pendukung keputusan dan bisnis dan teknologi kecerdasan artifisial dalam mendukung pengambilan keputusan.

Mahasiswa mampu mengidentifikasi perubahan dan penggunaan pendukung keputusan dalam bisnis.
Mahasiswa mampu mengidentifikasi peran dan alternative pelaporan siste informasi manajemen.
Mahasiswa mampu menjelaskan system informasi yang mampu mendukung kebutuhan penggunanya.
Mahasiswa mampu menjelaskan kecerdasan buatan dalam bisnis.
Mahasiswa mampu memberikan contoh bagaimana system pakar dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.

Sistem Pendukung Keputusan

1.    Decision Support System
Sistem pendukung keputusan adalah sistem komputer yang interaktif yang membantu pembuatan keputusan dalam menggunakan dan memanfaatkan data dan model untuk memecahkan masalah yang tidak terstruktur.
Pengertian lain dari DSS adalah adalah   suatu  sistem  informasi   yang   berbasis komputer yang menyediakan dukungan informasi interaktif bagi manajer dan praktisi  selama proses pengambilan keputusan SPK menggunakan model-model keputusan, database khusus, pemikiran dan pandangan pembuat keputusan, dan proses pemodelan berbasis komputer yang interaktif untuk mendukung pembuatan  keputusan oleh  manajer tertentu yang semiterstruktur dan tak terstruktur.
Jenis-jenis DSS menurut tingkat kerumitan dan tingkat dukungan pemecahan masalahnya adalah sebagai berikut:
·         Mengambil elemen-elemen informasi.
·         Menganalisis seluruh file.
·         Menyiapkan laporan dari berbagai file.
·         Memperkirakan dari akibat keputusan.
·         Mengusulkan keputusan.
·         Membuat keputusan.

Tahap – tahap dalam proses pengambilan keputusan adalah : 
a.    Tahap Pemahaman (Inteligence Phace)
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka mengidentifikasikan masalah.
b.    Tahap Perancangan (Design Phace)
Tahap ini merupakan proses pengembangan dan pencarian alternatif tindakan / solusi yang dapat diambil. Tersebut merupakan representasi kejadian nyata yang disederhanakan, sehingga diperlukan proses validasi dan vertifikasi untuk mengetahui keakuratan model dalam meneliti masalah yang ada.
c.    Tahap Pemilihan (Choice Phace)
Tahap ini dilakukan pemilihan terhadap diantaraberbagai alternatif solusi yang dimunculkan pada tahap perencanaan agar ditentukan/ dengan memperhatikan kriteria–kriteria berdasarkan tujuan yang akan dicapai.
d.    Tahap Impelementasi (Implementation Phace)
Tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat pada tahap perancanagan serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada tahap pemilihan.
Tujuan dari system pendukung keputusan adalah:
ü  Memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan pada masalah yang semi/tidak terstruktur.
ü  Memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada manajer pada semua tingkat dengan membantu integrasi antar tingkat.
ü  Meningkatkan efektifitas manajer dalam pembuatan keputusan dan bukan peningkatan efisiennya.

Karakteristik system pendukung keputusan antara lain :
a.    Mendukung proses pengambilan keputusan, menitikberatkan pada management by perception
b.    Adanya interface manusia / mesin dimana manusia (user) tetap memegang control proses pengambilan keputusan
c.    Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur  dan tak struktur
d.    Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan
e.    Memiliki subsistem – subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai kesatuan item
f.     Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi seluruh tingkatan manajemen
Struktur keputusan dalam proses pengambilan keputusan terdiri dari:
a.     Keputusan terstruktur
mencakup    situasi       dimana       prosedur    pengambilan   keputusan   yang    harus  diikuti  dapat  ditentukan sebelumnya. 
b.     Keputusan tidak  terstruktur
mencakup   situasi   keputusan dimana prosedur yang harus diikuti tidak bisa ditentukan sebelumnya.
c.     Keputusan semi terstruktur
sebagian prosedur pengambilan keputusan dapat ditentukan namun tidak  cukup  untuk  memastikan keputusan.  
Aktivitas peemodelan yang terlibat dalam system pendukung keputusan adalah:
a.     Analisis Jika-Maka (What-if-analysis)
Analisa yang dititik beratkan pada pengobservasian perubahan terhadap  variabel-variabel tertentu  berpengaruh  terhadap  variable lain
b.     Analisis Sensitivitas (Sensitivity analysis)
Analisa yang dititik beratkan pada pengobservasian pengaruh naik turunnya satu variable terhadap variabel- variabel lain
c.     Analisis Pencarian Sasaran (Goal seeking Analysis)
       Analisa yang dititik beratkan pada perubahan nilai-nilai beberapa variable hingga nilai variable yang diinginkan mencapai nilai tertentu
d.     Analisis Optimisasi (Optimization analysis)
       Analisa yang dititik beratkan pada pencarian nilai-nilai optimum dari setiap variable yang ada berdasarkan pada kendala-kendala yang ada

2.    Management Information System
Sistem Informasi Manajemen/ Management Information System (MIS) adalah suatu system  informasi  pendukung  keputusan manajemen. SIM menghasilkan produk informasi   yang   menyediakan   berbagai  laporan,   display,   dan   respon  secara  periodik,  eksepsi,  atau    berdasarkan permintaan para pengambil keputusan untuk mencukupi kebutuhan informasi. Produk informasi yang telah ditentukan dapat memuaskan kebutuhan informasi para pengambil keputusan pada tingkat operasional dan taktis di organisasi yang dihadapi dalam situasi keputusan yang lebih terstruktur.

Manajer dan pengambil keputusan bisnis lainnya menggunakan SIM untuk memperoleh informasi mengenai tempat kerja mereka.Informasi ini dapat berbentuk laporan periodik, pengecualian, dan permintaan dan tanggapan langsung dari permintaan.
Sistem informasi manajemen terdiri dari beberapa jenis pelaporan utama yakni:
·         Laporan periodik terjadwal (periodic scheduled reports)
Bentuk tradisional penyediaan informasi bagi manajer dengan menggunakan format yang telah ditentukan dan menyediakan informasi secara rutin kepada manajer.
·         Laporan  eksepsi   (Exception reports)
Bentuk laporan yang hanya dibuat jika terjadi kondisi pengecualian, atau dapat diartikan sebagai laporan yang dibuat secara periodik namun hanya berisi informasi mengenai kondisi pengecualian tersebut.
·         Laporan atas permintaan dan tanggapan (demand reports and responses) Informasi tersedia kapanpun manajer menginginkannya.
·         Push Reporting (push reporting)
Laporan yang dihasilkan dengan menempatkannya pada tempat kerja berjaringan/ menggunakan basis web.

3.    Online Analytical Processing
Online Anaytical Processing (OLAP) adalah kemampuan darin system informasi manajemen, system pendukung keputusan dan system  Informasi eksekutif yang memungkinkan manajer dan analis  secara  interaktif  memeriksa  dan  memanipulasi sejumlah besar  data yang dirinci dan terkonsildasi   melalui  berbagai  perspektif. OLAP mencakup analisis hubungan yang rumit antara ribuan atau bahkan jutaan data yang disimpan dalam data mart, gudang data, dan database multidimensi lainnya untuk menemukan pola, tren, dan kondisi pengecualian. Sesi OLAP dilakukan secara online dan langsung, dengan respons yang cepat ke permintaan manajer dan analis, sehingga proses analisis atau pengambilan keputusan teidak terganggu.

Pemrosesan analitis online melibatkan beberapa operasional analisis dasar, termasuk konsolidasi, penggalian (drill-down), dan pengirisan dan pemotongan (slicing and dicing).
·         Konsolidasi (Consolidation)
Konsolidasi melibatkan pengumpulan data.Hal ini dapat melibatkan pengumpulan sederhana atau pengelompokan yang rumit dengan melibatkan data yang saling berhubungan. Misalnya data kantor penjualan dapat dikumpulkan ke wilayah, dan wilayah ke regional.
·         Penggalian (Drill-down)
OLAP dapat bergerak ke arah kebalikan dan secara otomatis. Misalnya, penjualan menurut produk individual atau staf penjualan yang menghasilkan total penjualan regional dapat dengan mudah diakses.
·         Pengirisan dan pemotongan (Slicing and Dicing)
Pengirisan dan pemotongan merujuk pada kemampuan untuk melihat database dari berbagai sudut pandang.Satu irisan dari database penjualan dapat menunjukkan semua penjualan dari satu jenis produk secara regional. Irisan yang lain dapat menunjukkan semua penjualan menurut saluran penjualan dari setiap jenis produk. Pengirisan dan pemotongan sering dilakukan sejalan dengan sumbu waktu untuk menganalisis tren dan menemukan pola berbasis waktu pada data.

4.    Using Decision Support System
Perusahaan perlu menerapkan sistem penunjang keputusan dikarenakan alasan sebagai berikut:
·         Perusahaan beroperasi pada ekonomi yang tidak stabil.
·         Perusahaan dihadapkan pada kompetisi dalam dan luar negeri yang meningkat.
·         Perusahaan menghadapi peningkatan kesulitan dalam hal melacak jumlah operasi-operasi bisnis.
·         Sistem komputer perusahaan tidak mendukung peningkatan tujuan perusahaan dalam hal efisiensi, profitabilitas dan mencari jalan masuk di pasar yang benar-benar menguntungkan.

Dampak dari penggunaan sistem pengambilan keputusan:
·         Masalah-masalah semi struktur dapat dipecahkan.
·         Problem yang kompleks dapat diselesaikan.
·         Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.
·         Dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi, pengambilan keputusan dengan DSS dinilai lebih cepat dan hasilnya lebih baik.
·         Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer yang kurang berpengalaman.
·         Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yang lebih efektif.
·         Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi beberapa manajer untuk berkomunikasi dengan lebih baik.
·         Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer. 

5.    Executive Information System
Executive Information Systems/ Sistem   Informasi   Eksekutifadalah sistem informasi yang menggabungkan berbagai fitur system informasi manajemen dan system pendukung keputusan. Tujuan utama dari system informasi eksekutif adalah untuk menyediakan akses informasi yang mudah dan cepat kepada eksekutif tingkat atas mengenai faktor-faktor penentu keberhasilan (critical success factors/ CSF) perusahaan, yaitu faktor-faktor utama yang penting untuk mencapai tujuan strategis organisasi.

Dalam EIS, informasi ditampilkan dalam bentuk yang disesuaikan dengan keinginan eksekutif yang menggunakannya. EIS mencakup pembuatan laopran dengan tampilan grafis, laporan pengecualian dan analisis tren. Kemampuan penting lainnya adalah kemampuan untuk menggali (drill down), yang memungkinkan para eksekutif untuk segera menelusuri tampilan informasi yang berhubungan dengan tingkat perincian yang lebih detil.

6.    Enterprise Portal
Portal informasi perusahaan(enterprise information portal) adalah interface berbasis Web dan perpaduan MIS, DSS, EIS dan teknologi lainnya yang memberikan semua pemakai internet dan pemakai ekstranet tertentu untuk mengakses berbagai layanan dan aplikasi bisnis internal dan eksternal.

Manfaat dari portal informasi perusahaan:
a.    Penyediaan informasi yang lebih selektif dan spesifik bagi pemakai bisnis
b.    Penyediaan akses yang mudah ke sumber daya situs web perusahaan
c.    Penyediaan berita bisnis dan industri
d.    Penyediaan akses yang lebih baik ke data perusahaan untuk pelanggan, pemasok, atau mitra bisnis tertentu.
Portal informasi perusahaan dapat juga membantu menghindari peselancaran yang berlebihan oleh karyawan di perusahaan dan situs web internet dengan caramempermudah pendapatan informasi dan layanan yang dibutuhkan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja.
7.    Knowledge Management System
Knowledge Management adalah usaha untuk meningkatkan pengetahuan yang berguna dalam organisasi, diantaranya membiasakan budaya berkomunikasi antar personil, memberikan kesempatan untuk belajar, dan menggalakan saling berbagi pengetahuan.

Pengetahuan itu bisa dibagi menjadi dua:
a)    Explicit Knowledge
Pengetahuan yang tertulis, terarsip, tersebar (cetak maupun elektronik) dan bisa sebagai bahan pembelajaran (reference) untuk orang lain.
b)    Tacit Knowledge
Pengetahuan yang berbentuk know-how, pengalaman, skill, pemahaman, maupun rules of thumb.
Ikujiro Nonaka dan Hirotaka Takeuchi pada tahun 1991 dan 1995, membedakan antara tacit knowledge dan explicit knowledge, dan membagi model konversi knowledge menjadi sebagai berikut:
a. Tacit knowledge ke Explicit knowledge; disebut proses Externalization.
b. Tacit knowledge ke Tacit knowledge; disebut proses Socialization.
c. Explicit knowledge ke Explicit knowledge; disebut proses Combination.
d. Explicit knowledge ke Tacit knowledge; disebut proses Interlization.

Klasifikasi pengetahuan yang umum digunakan adalah:
·         Core knowledge
Merupakan knowledge yang dibutuhkan untuk melaksanakan bisnis perusahaan.Pada dasarnya tidak menghasilkan suatu yang membedakan perusahaan dengan kompetitor.
·         Advanced knowledge
Merupakan knowledge yang membuat suatu perusahaan mungkin untuk bersaing (competitively viable), dimana knowledge ini memungkinkan perusahaan untuk menghasilkan sesuatu yang membedakan dengan kompetitor.
·         Innovative knowledge
Merupakan knowledge yang memungkinkan perusahaan untuk memimpin
industrinya dan yang membedakan dengan competitor. Innovative knowledge memungkinkan perusahaan untuk merubah aturan bisnis.

            Fungsi knowledge manangement adalah:
a)    Identifikasi aset kunci dari knowledge yang ada di perusahaan.
b)    Merefleksikan apa yang organisasi tahu.
c)    Saling berbagi (sharing) segala knowledge kepada siapapun yang membutuhkan.
d)    Menerapkan penggunaan knowledge untuk meningkatkan kinerja organisasi.


  Daftar Pustaka
O’Brien, James.A. (2005). Introduction to Information System.12th Edition.McGraw-Hill. Singapore
Whiteley, David. (2000). E-Commerce: Strategy, Technologies and Applications. International Edition.McGraw-Hill. Singapore
Glover, Steven M., Liddle, Stephen W., Prowitt, Douglas F. (2003). E-Business: Principles and Strategies for Accountants. 2nd Edition.Prentice Hall. New Jersey
O’Brien Intoduction to Information System 15 ed, Mc Graw Hill, 2010
Abdul kadir, pengenalan teknologi Informasi, penerbit andi, Yogyakarta, 2003
Gordon B. Davis, introduction to computer, Mc Graw Hill
Jogiyanto H.M, Pengenalan Komputer, Andi offset, 2005
Pengantar teknologi informasi politeknik Telkom bandung 2009
Aplikasi computer, suharno prawirosumarto, mitra wacana media, 2009
Williams Sawyer, “Using Information Technology”, 6th edition, McGraw-Hill
Computers: InformationTechnology in Perspective, 11e, Larry Long and Nancy Long
Wikipedia


Tidak ada komentar:

Posting Komentar